Nah pemilihan bahan yang tepat akan memberikan fungsi lain yang akan berdampak baik bagi produk Anda. Termasuk mampu membuat produk Anda tahan lebih lama saat disimpan. Baca juga: Kenali Stiker Label untuk Pengiriman, Kirim-Mengirim Paket Lebih Gampang Berikut 3 Jenis Bahan Kemasan yang Umum Digunakan Bahan Kemasan Kraft
Bahankemasan plastik yang umum digunakan dalam industri bungkus atau kemasan makanan memiliki jenis yang bermacam-macam. Plastik memang menjadi bahan yang sering digunakan untuk membungkus atau mengemas hampir semua produk makanan dan minuman. Hal ini karena bahan plastik memiliki karakteristik yang ringan, kuat, serta mudah didapatkan. Selain itu beberapa bahan plastik juga memiliki
Jenisplastik kemasan minuman yang menggunakan bahan polyethylene Terephthalate dengan kode PET atau PETE biasanya terdapat angka 1 ini umumnya digunakan untuk mengemas minuman, makanan atau obat. Standing pouch umumnya digunakan untuk kemasan minuman instan seperti susu, minuman segar hingga bahan untuk mengolah minuman.
Minumankemasan yang mengandung vitamin C ini adalah salah satu minuman kesehatan dengan 1000 mg vitamin C. Minuman ini dapat membantu kamu menerapkan gaya hidup sehat dan membuat tubuh terasa segar setiap hari. Dengan mengkonsumsi minuman ini, kamu bisa meningkatkan daya tahan tubuh serta menjaga agar tetap sehat. Minuman yang menyegarkan badan ini dapat kamu konsumsi 1 botol setiap harinya.
Bahankemasan/wadah penyajian mudah didapat. Bahan kemasan/wadah penyajian aman bagi kesehatan dan bersih. Adapun tempat penyajian ataupun kemasan untuk makanan dan minuman yang biasa digunakan masyarakat terbuat dari kertas, plastik ataupun styrofoam, sedangkan wadah penyajian umumnya berbahan gelas kaca seperti gambar berikut ini.
liliredroseBahan kemasan yang paling banyak digunakan khususnya untuk minuman segar agar tetap dapat diminum banyak menggunakan bahan plastik, karet, maupun kaca. ketika bahan tersebut merupakan bahan yang kedap udara, kedap air dan tidak mudah rusak baik karena faktor fisik maupun biologis. jadi jawaban di atas di mana kemasan yang tidak bisa digunakan untuk minuman ringan adalah sterofom (c) .
Materialkertas lebih ramah lingkungan, karena mudah terdegradasi secara alamiah. Dan kemasan makanan yang menjadi primadona adalah kemasan makanan 5 sekat. Greenpack 1C-1810. Selain itu, packaging makanan ini telah mengantongi sertifikasi FDA (Food and Drugs Administration). Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan
Secaraumum, kaca merupakan bahan baku kemasan yang sering digunakan untuk produk minuman. Kaca merupakan bahan baku yang paling aman untuk digunakan sebagai kemasan produk F&B, karena itu kemasan jenis ini sering digunakan berulang kali untuk produk yang sama. Tentunya dengan proses pencucian hingga bersih terlebih dahulu.
Dariperspektif bisnis, penampilan kemasan sangat penting karena mengidentifikasi produk dalam rantai distribusi dan membedakannya ketika mencapai konsumen. Selanjutnya, bahan yang paling banyak digunakan dalam industri makanan dirinci: plastik, kaca, logam dan kayu dan turunannya. Berikut jenis kemasan makanan yang sesuai dan aman digunakan
KemasanPrimer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, dll). Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya. Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu
Ldfq. Jakarta Cara membuat minuman kemasan agar awet sekarang memang tidak perlu lagi menggunakan pengawet. Kamu mungkin sering melihat di supermarket berbagai minuman kemasan yang masa kadaluarsanya sampai satu tahun walau tanpa pengawet. Hal ini berkaitan dengan adanya kemasan aseptic. Disepelekan, Ini 5 Bahaya Menggunakan Botol Air Mineral Secara Berulang Arti Simbol dan Kode dalam Kemasan yang Perlu Kamu Ketahui 7 Arti Simbol Segitiga pada Botol Plastik, Kenali Kegunaannya Kemasan aseptik ini memiliki enam lapis material yang masing-masingnya memiliki fungsi. Di antaranya adalah untuk menjaga tingkat kelembaban, menunjang stabilitas dan kekuatan, lapisan perekat, melindungi minuman dari oksigen dan cahaya, serta sebagai penyegel. Cara membuat minuman kemasan agar awet biasanya memang menggunakan kemasan aseptik ini. Teknologi mengemas minuman yang telah steril dalam kemasan yang telah steril pula, dapat membuat produk tahan lama walau disimpan pada suhu ruang. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Senin 30/3/2020 tentang cara membuat minuman kemasan agar awet. Cara Membuat Minuman Kemasan agar Awet Sumber PixabaySekilas mungkin kemasan aseptik ini terlihat seperti kemasan kertas biasa. Namun, sebagai salah satu cara membuat minuman kemasan agar awet ini memiliki berbagai lapisan yang memiliki fungsi masing-masing seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Walaupun tampak luarnya terlihat sederhana, kemasan ini bisa melindungi produk pangan di dalamnya hingga satu tahun selama kemasan tetap dalam kondisi baik dan belum dibuka. Hal ini membuat cara membuat minuman kemasan agar awet dengan kemasan aseptik menjadi solusi yang sangat bagus. Faktanya, semua kemasan yang digunakan untuk mengemas susu, jus, santan, teh, hingga minuman tradisional umumnya menggunakan kemasan aseptik. Bagaimana tidak, sebagau cara membuat minuman kemasan agar awet, kemasan aseptik dapat membuat kamu menyimpan produk minumanmu pada suhu ruang dalam waktu yang cukup lama yaitu sekitar 9-12 bulan. Dengan catatan produk belum dibuka. Sebagai cara membuat minuman kemasan agar awet, kemasan aseptik juga tidak perlu disimpan di rak pendingin. Kalaupun ada minuman dalam kemasan aseptik yang disimpan di rak pendingin, tujuannya bukan untuk mempertahankan umur simpan. Tapi, lebih karena alasan selera yaitu lebih suka menikmati minuman dalam kondisi dingin. Selain itu, tanggal kedaluwarsa yang tertera pada label kemasan hanya berlaku jika kemasan belum dibuka. Jika kamu sudah membukanya, kemasan sekali minum sebaiknya segera dihabiskan. Sedangkan untuk kemasan keluarga atau family pack yang biasanya lebih besar, saat kamu sudah membukanya, umur simpannya hanya 3-4 hari dan wajib disimpan dalam kulkas bersuhu empat derajat celcius. Kamu harus perhatikan saat memilih produk dengan kemasan aseptic. Pilih yang masih dalam kondisi baik dan tidak penyok. Sedikit saja lubang atau kerusakan pada kemasan dapat membuat mikroba masuk dan mencemari produk makanan di dalamnya. Itulah beberapa fakta yang harus kamu ketahui mengenai kemasan aseptik sebagai salah satu cara membuat minuman kemasan agar Membuat Minuman Kemasan agar Awet Lainnya Untuk Kemasan Produk PasteurisasiIlustraasi foto Liputan 6Selain menggunakan kemasan aseptik, ada juga cara membuat minuman kemasan agar awet lainnya yang biasanya digunakan pada produk pasteurisasi. Namun, penanganannya tentu saja berbeda dari kemasan aseptik yang steril luar dalam. Sebenarnya, kemasan ini hampir mirip dengan kemasan aseptik. Biasanya kemasan digunakan untuk mengemas jus atau susu yang hanya melalui proses pasteurisasi, bukan sterilisasi seperti teknologi UHT. Kemasannya memiliki tutup seperti tutup botol di bagian atas. Namun, produk pasteurisasi memiliki tanggal kedaluwarsa atau expired date yang singkat, yaitu hanya sekitar 7-14 hari. Oleh karena itu, kamu harus benar-benar memperhatikan saat membelinya. Kemasan ini juga tidak memiliki begitu banyak lapisan seperti kemasan aseptik. Karana itulah kemasan pasteurisasi ini tidak dapat menjaga mutu produk dalam jangka waktu yang lama. Produk dengan kemasan seperti ini harus disimpan di lemari pendingin dengan suhu empat derajat celcius. Jika tidak, maka akan cepat sekali rusak. Itulah sebabnya, saat membeli produk ini, pastikan untuk langsung mengonsumsinya. Bahkan, kamu harus memperhatikan waktu tempuh dari supermarket tempat membeli ke lokasi tujuan. Jika memakan waktu yang lama, sebaiknya kamu membawa cool box berisi es sebagai tempat penyimpanan. Selama perjalanan, jika tidak disimpan dingin, produk pasteurisasi ini dapat cepat rusak. Pada umumnya, kemasan ini digunakan untuk produk susu maupun Kualitas Minuman KemasanIlustrasi Susu. iStockphotoBisnis minuman kemasan rumahan menggunakan bahan-bahan segar dan berkualitas kini semakin digemari. Mulai dari kopi, jus buah, hingga minuman tradisional seperti jamu menjadi produk yang ditawarkan. Namun bisnis minuman kemasan rumahan ini tetap harus memperhatikan standar keamanan pangan dan mutu pangan sesuai dengan UU No. 18 Tahun 2012 tentang pangan, yaitu sehat, higienis, bebas dari cemaran biologis, kimia, dan benda lain. Selain itu, setiap minuman kemasan sebaiknya dilakukan uji tes di Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM maupun Pangan Industri Rumah Tangga P-IRT agar tetap aman dikonsumsi. Untuk industri minuman skala kecil, label P-IRT sudah cukup karena label BPOM biasanya untuk usaha skala pabrik.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
“Sering mengonsumsi minuman kemasan dalam jumlah banyak sudah dikaitkan dengan banyak risiko kesehatan. Hal itu tidak terlepas dari berbagai zat berbahaya yang terkandung di dalamnya.” Halodoc, Jakarta – Suka minum minuman kemasan? Kebanyakan produk minuman tersebut memang enak, manis, dan hadir dengan warna-warna yang menarik. Namun, tahukah kamu, bahwa di balik rasanya yang manis dan warnanya yang menarik, terdapat banyak zat berbahaya dalam minuman kemasan? Bila kamu sering mengonsumsinya secara berlebihan, kamu berisiko tinggi mengalami berbagai macam penyakit. Mulai dari diabetes hingga kanker. Nah, berikut beberapa zat-zat berbahaya dalam minuman kemasan yang perlu diwaspadai. Bukan tanpa alasan kamu dianjurkan untuk mengurangi atau bila perlu, menghindari sama sekali minuman kemasan, seperti soda, minuman berenergi, dan lain-lain. Menurut sebuah penelitian di jurnal American Association for Cancer Research, mengonsumsi minuman ringan dua kali setiap minggu bisa meningkatkan risiko kanker pankreas dua kali lipat. Selain itu, meminum sekaleng cola standar sama saja seperti menuangkan 39 gram gula langsung ke tenggorokanmu. Nah, hal ini tentu saja akan memengaruhi lingkar pinggangmu. Bahkan, bila kamu memilih minuman kemasan bebas gula, sebuah studi baru-baru ini di jurnal Stroke menemukan bahwa minuman dengan pemanis buatan menyebabkan peningkatan risiko stroke dan demensia. Belum lagi kaitan soda dengan diabetes atau obesitas. Semua dampak buruk minuman tidak sehat tersebut sebenarnya tidak terlepas dari berbagai zat-zat berbahaya yang terkandung di dalamnya. Berikut zat-zat dalam minuman kemasan yang perlu diwaspadai 1. 4-methylimidazole 4-MEI Ini adalah zat yang umum ditemukan dalam soda yang berwarna karamel, seperti cola dan root beer. Studi tahun 2007 menunjukkan bukti adanya tumor pada tikus yang mengonsumsi zat tersebut dalam dosis tinggi. Pada tahun 2011, negara bagian California, Amerika Serikat, menyatakan 4-MEI sebagai kemungkinan karsinogen, sehingga meminta produsen untuk menurunkan jumlah zat tersebut dalam produk minuman. Perlu diketahui bahwa 4-MEI juga ditemukan pada makanan, seperti biji kopi panggang dan daging matang. Namun, kadar zat tersebut biasanya jauh lebih rendah pada makanan dibandingkan pada minuman kemasan. 2. Bisphenol A BPA BPA adalah bahan kimia yang biasa ditemukan tidak hanya di botol air plastik, tapi juga di lapisan kaleng soda aluminium. Penelitian sudah menunjukkan bahwa zat tersebut bisa keluar dari kemasan dan masuk ke dalam minuman di dalamnya. Menurut sebuah penelitian di Clinical and Experimental Reproductive Medicine, BPA meniru estrogen ketika berada di dalam tubuh yang menyebabkan pubertas dini pada wanita, mengurangi jumlah sperma, dan meningkatkan tingkat kanker reproduksi. Risikonya lebih parah lagi bila plastik dibiarkan terpapar panas atau cahaya. 3. Asam fosfat Zat ini sering digunakan dalam minuman soda untuk membuatnya tahan lama dan memberikan rasa tajam yang khas yang kita sukai. Nah, masalahnya asam kuat ini bisa mengikis gigi bila diminum setiap hari. Selain itu, sebuah studi dari Tufts University menemukan kemungkinan hubungan antara soda yang mengandung kafein dan asam fosfat H3Po4, dengan kepadatan tulang yang lebih rendah. Studi lain secara khusus berfokus pada wanita yang minum soda, dan menemukan soda dikaitkan dengan risiko tulang yang lemah serta patah tulang pinggul yang lebih tinggi. 4. Sirup jagung fruktosa tinggi Ini adalah jenis gula tambahan yang sering digunakan dalam minuman kemasan. Sebuah studi di Universitas California Los Angeles, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa pola makan yang tinggi fruktosa bisa memperlambat otak, mengubah kemampuan seseorang untuk belajar dan mengingat informasi baru. Sirup jagung fruktosa tinggi secara khusus juga dikaitkan dengan obesitas, menurut sebuah penelitian di The American Journal of Clinical Nutrition. 5. Aspartame Kandungan inilah yang menjadi alasan mengapa diet soda memberikan lebih banyak dampak buruk daripada manfaat. Studi di Cell Biology and Toxicology mengklaim bahwa pemanis buatan ini tidak hanya bisa berubah menjadi alkohol kayu beracun dan formaldehida ketika masuk ke dalam tubuh. Namun, zat tersebut juga tidak dihilangkan oleh penyaringan limbah normal ginjal dan hati. Aspartame juga bisa membuat neuron atau sel saraf kamu terlalu bersemangat hingga akhirnya kelelahan dan mati, yang bisa berdampak buruk pada kecerdasan. 6. Natrium benzoat Natrium benzoat sendiri sebenarnya tidak terlalu berbahaya. Namun, ketika zat tersebut digabungkan dengan asam askorbat yang sering ditemukan dalam soda, karsinogen yang dikenal dengan benzena bisa terbentuk. Zat inilah yang berbahaya dan bisa meningkatkan risiko kanker. 7. Asam Sitrat Untuk menyeimbangkan rasa manis soda, beberapa perusahaan minuman menambahkan asam sitrat. Sebuah studi di International Journal of Pediatric Dentistry mengaitkan jenis asam ini dengan erosi gigi. Itulah beberapa zat-zat berbahaya yang ada dalam minuman kemasan. Jadi, usahakanlah untuk menghindari atau mengurangi konsumsi minuman kemasan. Tujuannya agar bisa terhindar dari dampak buruk zat-zat tersebut. Periksakan juga kondisi kesehatan kamu secara berkala agar masalah kesehatan bisa diketahui lebih awal dan diatasi. Untuk periksa kesehatan, gunakan saja aplikasi Halodoc dan buat janji medis di rumah sakit pilihan kamu lewat aplikasi tersebut. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! Referensi Eat This, Not That. Diakses pada 2022. Why You Should Be Worried About The Chemicals In Your Soda. Seeker. Diakses pada 2022. What Chemicals Make Soda So Unhealthy? Healthline. Diakses pada 2022. 6 Toxins’ in Food That Are Actually Concerning
Ada banyak produk yang bisa dikemas dengan berbagai macam material kemasan. Setiap material kemasan sebenarnya sangat cocok untuk digunakan di banyak produk yang ada di pasaran. Tapi, ada produk yang tidak cocok dengan beberapa bahan kemasan tertentu. Kira-kira apa bahan kemasan yang paling tepat untuk produk kamu? Temukan jawabannya di artikel ini. Secara umum sebenarnya ada 6 bahan kemasan yang umum digunakan. Keenam bahan yang ada bisa kamu personalisasikan dengan beragam material lain yang mungkin saja untuk dikombinasikan dengan kemasan primer yang kamu gunakan. 1. Plastik Kemasan plastik jadi salah satu bahan baku utama yang paling banyak digunakan dalam produksi kemasan. Hal ini karena material plastik bisa didapat dengan mudah dan dijual dengan harga yang cukup ramah dikantong. Tidak hanya itu, sebuah kemasan yang terbuat dari plastik dikenal memiliki beberapa keunggulan dan ketahanan yang cukup. Dibanding dengan yang lainnya, kemasan plastik banyak sekali digunakan untuk hampir semua produk. Makanan sampai minuman bisa sangat cocok untuk dikemas dengan plastik. Plastik terdiri dari banyak jenis dan kategori yang bisa kamu pilih, namun untuk produk makanan biasanya paling banyak menggunakan jenis PET, HDPE, PVC, LDPE, PP, dan PS. Bahan plastik sangat tepat untuk produk snack, minuman, bumbu dapur, kecap, minyak, sambal, biskuit, mainan bayi, cairan kimia, dan hampir semua produk lain. 2. Kertas Selanjutnya ada kemasan kertas yang juga tidak kalah banyak digunakan sebagai wadah pengemas yang sangat tepat dan bisa menjadi rekomendasi untuk produk kamu. Sebagai bahan kedua yang banyak digunakan oleh para produsen, kemasan kertas banyak disukai karena ada banyak jasa cetak kemasan yang memproduksi kemasan kertas ini. Berbeda dari kemasan plastik yang bisa digunakan untuk banyak produk tanpa terkecuali, bahan kemasan kertas hanya cocok untuk masuk ke produk padat yang tidak memiliki banyak kadar air. Walaupun sekarang sudah ada cukup banyak kemasan kertas yang juga tahan air dan biasa dijadikan wadah untuk kemasan makanan berkuah, rupanya hal tersebut juga didukung oleh lapisan plastik yang ada di dalam wadah tersebut. Sama seperti plastik, kemasan kertas juga terdiri dari banyak jenisnya. Jenis yang ada di kemasan kertas pun bisa menentukan kecocokannya untuk penggunaan produk seperti apa yang akan dikemas. Namun setidaknya kemasan kertas cocok untuk produk makanan ringan, makanan cepat saji yang memiliki kadar minyak sedikit, biskuit, kue, teh, dan kopi. 3. Aluminium source pixabay Selanjutnya ada kemasan yang berbahan dasar aluminium. Jika mencari kemasan kedap udara, sebaiknya gunakan kemasan aluminium untuk produk-produk kamu. Jenis kemasan yang satu ini emang sangat cocok untuk produk-produk yang harus tahan sama sinar matahari. Kemasan aluminium biasanya perlu tambahan plastik yang digunakan sebagai pelindung tambahan dalam sebuah kemasan. Karena ada tambahan plastik, kemasan aluminium foil bisa dicetak jadi beragam bentuk yang diinginkan. Misalnya seperti sachet, standing pouch, dan kemasan lainnya. Sebuah bahan aluminum biasanya sangat cocok untuk produk kopi, sambal, bumbu halus, makanan ringan. 4. Karton source pixabay Satu tingkat lebih kuat dari kemasan kertas, kemasan karton biasanya dipakai oleh banyak produk non makanan. hal ini karena ketahanan dan kekuatan produk yang dikemas dengan karton bisa lebih kuat. Konsep karton yang kaku bisa membuat produk tetap terjaga. Pada umumnya, kemasan yang terbuat dari karton disebut sebagai corrugated box. Tapi bukan berarti corrugated box tidak bisa digunakan oleh produk makanan, sekarang juga ada banyak produk makanan yang menggunakan kemasan karton. Kemasan karton bisa memiliki kesan yang baik untuk konsumen, hal ini karena produk makanan yang dikemas dengan karton biasanya terlihat lebih elegan dan mewah serta berkelas. Setidaknya, produk inilah yang cocok untuk dikemas dengan karton kue ulang tahun, biskuit, sepatu, pakaian, hijab, buku, parfum, jam, perhiasan, dan sebagainya. 5. Kayu source pixabay Kemasan kayu biasanya digunakan oleh produsen-produsen dalam skala besar. Misalnya seperti produk-produk sayuran yang akan dipasarkan ke pasar tradisional atau supermarket tertentu. Kayu yang digunakan biasanya berukuran cukup besar karena mampu memuat cukup banyak produk yang ada. Untuk produsen skala besar, kemasan kayu sangatlah dibutuhkan. Hal ini karena banyak produk yang butuh untuk dimuat dan dikemas dalam skala yang besar. Produk yang cocok dikemas dalam kemasan kayu misalnya seperti buah-buahan segar, sayur, telur. 6. Logam source pixabay Yang terakhir adalah logam, logam merupakan salah satu material yang cukup banyak digunakan untuk bahan material kemasan. Bahan baku logam biasanya akan dibuat menjadi bentuk kaleng yang sangat melindungi produk. Kemasan kaleng biasanya digunakan untuk produk makanan olahan, daging, buah kaleng, susu kental manis, kornet, dan sebagainya. Post Views 39,425